Tuesday, January 18, 2011

Aku dan matahari terbit ~


Hembus bayu menyapa setiap wajah-wajah yang sujud di pertikaran sejadah, mendongak sayu mengharap belas keampunan serta mendamba "nur" kekal di kalbu. Aku juga salah seorang daripada mereka, yang bangkit di kala matahari terbit ~

Pagi-pagi lagi,
Ku tarik setiap pernafasan agar setiap rongga-rongga bisa gembira dan selesa,
Segar bugar "udara" yang ku sedut bak bau hujan renyai-renyai.
Biar ku terlebih dalam bersyukur dari "tidak mahu bersyukur".

Pagi ini,
Ku terlupa kisah derita semalam yang memaksa aku untuk tenang dan matang,
Semalam adalah semalam, usah dibangkit-bangkit berkali-kali.
Diingat hanya melukakan yang sudah menjadi parut.

Pagi-pagi,
Ku orak selimut di kaki, ku susun semula setiap yang ku pakai semalam,
Agar bisa sentiasa tersenyum orang di sebelah,
Maka, senyumlah bersamanya, kau akan nampak cantik di pandangan mata.

Pagi-pagi juga,
Ku terus berazam demi aku dan diriku,
Hanya untuk dia di masa depan, s i a p a? kejayaan~

Pepagi,
Ku buka tingkap di jendela,
Cahaya terang benderang menerobos masuk ke pintu.
Indahnya cahaya itu andai bisa boleh ku beli lalu di tempatkan di dalam taman hati.
Tapi mana bisa mungkin, ku beli iman hanya dengan kata tanpa usaha.

Selamat pagi,
Oh!~ Hampir terlupa berbicara begitu pada semua,
Rupa-rupanya aku berbicara pada matahari terbit sebentar tadi,
Izinkan aku pergi "hanya" seketika,
Meneruskan azam dan iltizam,
Nanti bilamana ada cerita matahari terbit,
Aku pasti akan berbiacara lagi tentangnya,
Ku janji pada semua.

Nota janji:

"Jaga diri semua dan tolongi aku jaga orang-orang yang ku syg "

No comments:

Post a Comment