Wednesday, November 24, 2010

Berbisik taubat~


Helaan nafasku penuh hasad dengki kehitaman,
Fikiran yang kotor mengilai jeritan,
Jari jemari menoda diri hina,
Mata melirik lama pada sang maksiat,
Kaki menyusuri ke arah lembah hutan belukar ,
Bibir ini andai didengar caci makinya, sampai mahu membunuh yang bernyawa bila mendengarnya..kebencian ternyata~

Sampai suatu saat terhenti,
Dari mana datangnya bisik-membisik,
Terlalu sakti..dalam hati.

"Hati berbisik taubat,kembalilah! masa sudah hampir"


Halus sahaja bisikan itu,
Sampai ku tak sedar ku berdiri dimana,
Berhenti di ruang masa dan rongga nafas,
Kelabu warna mataku~

Lalu ku lihat jari jemari berbuat dosa,
Lalu ku meraba ke wajah kering,
Lalu ku pandang pada kaki terhenti , busuknya diriku~

(tiada bangkai sebusuk pemilik tubuh, penuh noda yang mendosa bergunung-ganang)

Dalam sedar ku,
Bukan angan-angan,
Ilusi benar sementara tadi.

Mataku pecahkan air kaca kristal,
Tangan ku menyapu doa ke wajah,
Tidak mahu ku lepas tasbih dari jemari,
bibirku berzikir,
Langkahku sudah di sejadah putih,
Sujudku basah dengan air yang mengalir,
Air mata deruan ombak terlahir dari hati yang berbisik taubat.









No comments:

Post a Comment